Tugas 1





7.1 Tiga Keadaan Materi[KEMBALI]

 

              Keadaan materi dibagi menjadi 3 yaitu, gas, cair dan padat.
              Gas tidak mempunyai bentuk, bentuk dari gas out mengikuti wadahnya. Begitu juga dengan volume dari gas, volume gas adalah volume wadahnya.
               Cairan tak mempunyai bentuk yang khas, cairan mengambil bentuk dari wadahnya ketika cairan itu mengatur permukaannya dibawah pengaruh gaya gerak. Meskipun cairan tidak mutlak tak-termampatkan, namun pemampatan cairan dapat diabaikan bahkan dibawah tekanan tinggi sekalipun.
              Zat padat mempunyai bentuk tertentu dan volume tertentu.
              Suatu zat murni dapat berada dalam salah satu dari ketiga keadaan, bergantung pada temperatur. Hanya akibat temperatur biasa di sekitar, maka H2O selalu dianggap cair dan NH3 adalah gas.

       7.1.1 Partikel-partikel Individu dalam Gas.
                Mengukur sifat-sifat gas merupakan salah satu sumber informasi yang memungkinkan penetapan komposisi molekul. Misalnya, dalam hal gas mulia dijumpai bahwa partikel individu merupakan atom tunggal atau molekul monoatom. Dalam beberapa hal, unsur lain yang berbentuk gas pada temperatur dan tekanan tertentu bahwa partikel-partikel itu umumnya molekul diatom. Bukti pertama rumus triatom untuk O­3, berasal dari pengukuran massa contoh-contoh oksigen unsur dengan bentuk itu.



                           
                                              

                             Gambar 7.1 Contoh gambar monoatom dan diatom

7.2 Tekanan Gas[KEMBALI]

              Suatu sifat yang mengesankan dari keadaan gas adalah kedapat-mampatannya, atau lawannya, kedapat-muaiannya. Kehidupan modern berkat gas mampat yang ada dalam ban kendaraan. Jika ban itu ditusuk sehingga berlubang udara tambahan itu akan bergegas keluar. Perilaku semacam ini ciri dari sebuah gas.

       7.2.1 Pengukuran Tekanan Udara
                Pada tahun 1643, Torricelli, murid Galileo, membuat barometer yang pertama, suatu instrumen untuk mengukur tekanan udara. Salah satu cara yang digunakan ialah mengisi sebuah tabung kaca dengan merkurium (raksa) dan membalikkanya ke dalam pinggan berisi merkurium. Jika tabung itu cukup panjang, ternyata merkurium itu turun menjauhi ujung atas tabung.
                Seperti Torricelli, atmosfer dapat juga dibayangkan sebagai “lautan gas”yang menekan objek-objek yang berada.
                                                          
                                          Gambar 7.2 Barometer Torricelli
               

       7.2.2 Keanekaragaman Tekanan Udara
                Alasan utama mengapa tekanan udara beraneka ragam dari tempat ke tempat ialah karena adanya perubahan cuaca, tinggi atmosfer, dan gaya berat. Pada suatu tempat tertentu tekanan udara yang ditunjuk oleh barometer berubah menurut cuaca.
                Pengaruh cuaca dan ketinggian pada tekanan udara dapat dilihat dengan membandingkan rekaman pembacaan barometer di Miami dan Denver. Tekanan udara seringkali mempunyai pengaruh yang penting pada volume gas yang diukur. Untuk membandingkannya, diperlukan suatu standar untuk pengukuran tekanan. Tekanan rata-rata udara pada permukaan laut mendukung kolom merkurium setinggi 760 mm, maka tekanan itu dirujuk sebagai satu atmoster atau tekanan atmosfer standar.
                   
     1 atm=760 mmHg=760 torr=1.01325 x 105 Pa=14,7 psi

       7.2.3 Pengukuran Tekanan Gas
                Sebuah manometer adalah sebuah tabung-U yang diisi dengan suatu cairan dan merupakan alat yang memudahkan untuk mengukur selisih tekanan yang kecil. Dengan suatu manometer yang berisi merkurium, selisih permukaan dalam kaki-kaki itu dapat langsung ditambahkan atau dikurangkan dari tekanan barometrik.


7.3 Hukum Boyle [KEMBALI]
             
              Hukum Boyle berbunyi “Untuk jumlah tetap gas ideal tetap di suhu yang sama, tekanan dan volume merupakan proporsional terbalik (dimana yang satu ganda, yang satunya setengahnya)”. Hukum diatas dicetuskan oleh ilmuwan pada tahun 1660 yang bernama  Robert Boyle.
              Hukum Boyle dinyatakan dengan secara matematis dengan cara
                            
                               P1V1=P2V2 atau  


7.4 Pengaruh Temperatur[KEMBALI]

             
              Jika kuantitas tertentu gas dikurung pada tekanan konstan dalam sebuah bejana, volume gas akan berubah dengan temperatur. Gambar 7.3 adalah suatu diagram alat untuk memperagakan pengaruh ini.

                                                 
                                          
              
Gambar 7.3 Termometer Gas


             7.4.1 Skala Mutlak Temperatur
                            
                           

                             Gambar 7.4 Perubahan volume gas berbanding lurus dengan perubahan temperatur

                Pada gambar dapat dikatakan jika temperatur cukup direndahkan maka volume akan mendekati nol. Meskipun sukar dibayangkan materi itu mendekati nol.

       7.4.2 Hukum Charles
                Hukum Charles berbunyi “Jika tekanan tak berubah, volume gas dengan massa tertentu, berbanding lurus dengan temperatur mutlak”. Secara matematis,
                                                         

                                                                                     

       7.4.3 Hubungan antara Tekanan dan Temperatur
                Hubungan antara tekanan dan temperatur biasa kita sebut dengan Hukum Gay Lussac dan berbunyi “Tekanan suatu gas dengan massa tertentu berbanding lurus dengan temperatur mutlak, bila volume tidak berubah”. Dapat dinyatakan dengan.

                                                                                     


7.5 Hukum Avogadro[KEMBALI]

                Bunyi dari hukum Avogadro “Molekul yang sama banyak terdapat dalam gas-gas berlainan yang volumenya sama, jika tekanan dan temperaturnya sama”. Konsep hukum Avogadro ini digunalan untuk membantu menganalisis situasi dalam volume  atau tekanan atau  temperatur tidak sama. Bilangan Avogadro itu bias dilambangkan dengan huruf L dan bernilai 6,02x1023
                                                                       




7.6 Suatu Persamaan Umum Gas[KEMBALI]

             
              Volume suatu gas berbanding langsung dengan banyaknya mol yang ada, n, dan pada temperatur mutlak T, dan berbanding terbalik dengan tekanan, P. Gabungan dalam satu pernyataan hukuum yang telah didefinisikan tadi maka ini bisa disebut dengan huku Gas Ideal. Secara matematis,

                                                                                       

                                  Keterangan:
                                    P= Tekanan (Pa)
                                    V= Volume (m3)
                                    n= Jumlah mol
                                    R= Tetapan ( 0,082 L atm/mol K)
                                    T= Suhu  (K)



               
               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar