Kipas dan Lampu Kamar Otomatis




 

Kipas dan Lampu Kamar Otomatis


1. Tujuan[KEMBALI]

    1. Untuk memudahkan kita tidak perlu menghidupkan lampu atau kipas saat dibutuhkan.
    2. Untuk memahami cara kerja dari phototransistor dan NTC.

2. Alat dan Bahan[KEMBALI]

    1. Alat
        a. Power Supply DC
    

           Power Supply adalah alat listrik yang dapat menyediakan energi listrik untuk perangkat elektronika lainnya.

        b. Voltmeter

              Voltmeter merupakan alat ukur yang berfungsi untuk mengukur besar tegangan yang ada pada sebuah rangkaian listrik.

    2. Bahan
        a. Resistor




Spesifikasi Resistor yang digunakan:
               
 -  Resistor 10kOhm 2 buah
              
  -  Resistor 1kOhm 2 buah

          b. Transistor

                  Konfigurasi pin:

                   Spesifikasi:



             c.  Op-Amp

                    Konfigurasi pin:


                     Spesifikasi:



       
        d. Relay 
    

    Berfungsi sebagai switch yang bekerja jika kumparan dialiri arus.

    Fitur:
    1. Tegangan pemicu (tegangan kumparan) 5V
    2. Arus pemicu 70mA
    3. Maksimum beban AC 10A @ 250/125V
    4. Maksimum baban DC 10A @ 30/28V
    5. Switching maksimum 300 operasi/menit

    Datasheet Relay
 
 
        
        e. Thermistor NTC

                       Konfigurasi pin:
                        Masing-masing pin NTC berfungsi sama seperti resistor, jika pemasangan terbalik tidak akan mempengaruhi apa-apa.

                        Spesifikasi:
 


        f. Phototransistor
        

                        Konfigurasi pin:

                        Spesifikasi:




   

3. Dasar Teori [KEMBALI] 

    
  1. Resistor     
          Resistor merupakan komponen elektronik yang memiliki 2 pin dan dapat mengatur tegangan listrik dan arus listrik. Resistor mempunyai nilai yang dapat mengatur nilai arus dan tegangan listrik dan dapat ditentukan menggunakan persamaan Ohm.


Cara menentukan nilai resistansi:
  • Memasukkan nilai yang ditunjukkan pada gelang pertama.
  • Memasukkan nilai yang ditunjukkan pada gelang kedua.
  • Memasukkan nilai yang ditunjukkan pada gelang ketiga.
  • Memasukkan nilai yang ditunjukkan pada gelang keempat sebagai banyaknya jumlah nol.
  • Gelang kelima merupakan nilai toleransi jika ada.    

Resistor merupakan komponen pasif yang memiliki nilai resistansi tertentu dan berfungsi untuk menghambat jumlah arus listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian. Resistor dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, diantaranya resistor nilai tetap (fixed resistor), resistor variabel (variabel resistor), thermistor, dan LDR.

 



Rumus Resistor


       2. Transistor
            
            Transistor merupakan komponen semikonduktor yang memiliki berbagai macam fungsi seperti penguat, pengendali, penyearah, osilator, modulator, dan lain sebagainya.



                  Rumus:


             Karakteristik I/O:

Transistor adalah sebuah komponen di dalam elektronika yang diciptakan dari bahan-bahan semikonduktor dan memiliki tiga buah kaki. Masing-masing kaki disebut sebagai basis, kolektor, dan emitor.

1. Emitor (E) memiliki fungsi untuk menghasilkan elektron atau muatan negatif.

2. Kolektor (C) berperan sebagai saluran bagi muatan negatif untuk keluar dari dalam transistor.

3. Basis (B) berguna untuk mengatur arah gerak muatan negatif yang keluar dari transistor melalui kolektor.
 

Berfungsi sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung arus (switching), stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal.



Selain itu, transistor biasanya juga dapat digunakan sebagai saklar dalam rangkaian elektronika. Jika ada arus yang cukup besar di kaki basis, transistor akan mencapai titik jenuh. Pada titik jenuh ini transistor mengalirkan arus secara maksimum dari kolektor ke emitor sehingga transistor seolah-olah short pada hubungan kolektor-emitor. Jika arus base sangat kecil maka kolektor dan emitor bagaikan saklar yang terbuka. Pada kondisi ini transistor dalam keadaan cut off sehingga tidak ada arus dari kolektor ke emitor. 

 

Rumus transistor NPN:


 

Grafik Titik Saturasi Pada Daerah Kerja Transistor

teori titi saturasi transistor,pengertian titik saturasi transistor,pengertian daerah saturasi,definisi daerah saturasi,saturation region,titik saturasi transistor,daerah saturasi transistor,kondisi saturasi transistor,keadaan saturasi,transistor kondisi saturasi,analogi transistor saturasi,saklar tertutup,transistor jenug,transistor saturasi,titik saturasi,Grafik Titik Saturasi Pada Daerah Kerja Transistor,tegangan saturasi,arus saturasi transistor,resistansi saturasi,arus maksimum saturasi,rumus saturasi,konsisi penyebab saturasi,pengaruh saturasi

Grafik Titik Saturasi Pada Garis Beban Transistor

grafik saturasi transistor,syarat saturasi transistor,posisi saturasi transistor,persamaan tegangan saturasi,titis saturasi pada garis beban,nilai saturasi transistorGrafik Titik Saturasi Pada Garis Beban Transistor



         3. Op-Amp

Penguat operasional atau yang dikenal sebagai Op-Amp merupakan suatu rangkaian terintegrasi atau IC yang memiliki fungsi sebagai penguat sinyal, dengan beberapa konfigurasi. Secara ideal Op-Amp memiliki impedansi masukan dan penguatan yang tak berhingga serta impedansi keluaran sama dengan nol. Dalam prakteknya, Op-Amp memiliki impedansi masukan dan penguatan yang besar serta impedansi keluaran yang kecil.


Penguat operasional atau yang dikenal sebagai Op-Amp merupakan suatu rangkaian terintegrasi atau IC yang memiliki fungsi sebagai penguat sinyal, dengan beberapa konfigurasi. Secara ideal Op-Amp memiliki impedansi masukan dan penguatan yang tak berhingga serta impedansi keluaran sama dengan nol. Dalam prakteknya, Op-Amp memiliki impedansi masukan dan penguatan yang besar serta impedansi keluaran yang kecil.



Inverting Amplifier 
 



NonInverting






Komparator




Adder



    Rangkaian Dasar OpAmp



Op-Amp memiliki beberapa karakteristik, diantaranya:

a. Penguat tegangan tak berhingga (AV = )

b. Impedansi input tak berhingga (rin = )

c. Impedansi output nol (ro = 0) d. Bandwidth tak berhingga (BW = )

d. Tegangan offset nol pada tegangan input (Eo = 0 untuk Ein = 0)


Grafik input dan output op amp


a. Buffer

    Buffer merupakan rangkaian yang dapat menjafga aris agar tetap apda niali yang telah ditentukan.





















b. Inverting amplifier


c. Non inverting





















d. Komparator




























e. Adder


             














4. Thermistor NTC





    Thermistor NTC merupakan thermistor yang memiliki koefisien negatif yang ketika temperatur turun maka nilai tahanannya akan meningkat dan begitu juga sebaliknya. Kenaikan dan penurunan tahanan akan mempengaruhi nilai arus yang dapat melewati komponen thermistor NTC.

     Bentuk grafik respon NTC:



                5. Phototransistor 
        

           
         Phototransistor merupakan transistor yang dapat mengubah energi cahaya menjadi energi listrik dan memiliki penguat internal. Cahaya yang diterima oleh phototransistor akan menimbulkan arus pada kaki basisnya dan menghasilkan penguatan arus yang sangat besar.

                     Grafik respon:


4. Percobaan [KEMBALI] 

        a. Prosedur Percobaan 
            1. Siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan pada aplikasi proteus.
            2. Rangkai setiap komponen bahan dan juga alat menjadi rangkaian yang akan dibuat.
            3. Ubah spesifikasi komponen sesuai kebutuhan.
            4. Jalankan simulasi rangkaian.

        b. Rangkaian Simulasi

               Rangkaian off:


    
                Rangkaian on:



                Prinsip kerja dari rangkaian yaitu, phototransistor yang telah dihubungkan dengan sumber DC kemudian menerima cahaya yang menyebabkan phototransistor berada dalam keadaan off dan tidak arus yang melewati kaki basis. Ketika phototransistor tidak mendapat cahaya maka transistor akan on dan ada arus yang melewati kaki basis kemudian menuju transistor dan akan on jika tegangannya besar dari 0.77V. Akibatnya tegangan supply DC melewati relay ke kaki collector kemudian menuju emitter, karena tegangan melewati relay menyebabkan relay berpindah dan menghidupkan lampu. Kemudian untuk Thermistor NTC ketika suhu ruangan meningkat menjadi 27 C maka tegangan pada kaki non inverting op-amp lebih besar dari kaki inverting yang menyebakan ada output dari op-amp yang kemudian menghidupkan transistor dan menggerakkan relay dan yang terakhir akan menghidupkan motor.

      
  c. Video




        d. Download File

            Download HTML
            Download Rangkaian
            Download Video
            Download datasheet NTC
            Download datasheet Phototransistor
            Download datasheet Resistor
            Download datasheet Op-Amp
            Download datasheet Transistor
            Download datasheet Relay
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar